“Oh Ransomeware”
Karya : Rivaldo Gabriel Saragih
-19 Mei 2017 ,
11:38 WIB-
“Haduh, kok gadak respon ya dari orang
orang g*blok itu “ Ucapku dalam hati. Aku seorang Cracker yang sedang
menjalankan sebuah rencana untuk mendapatkan uang dari orang orang g*blok di
bumi ini, aku membuat sebuah virus atau biasa disebut Ransomware yang bisa menyebar
ke PC seseorang tanpa disengaja, dan aku dapat memfokuskan ke tempat dimana
saja. Virus ini bekerja dengan mengenkrip ( mengunci) file seseorang dan melayangkan tebusan sebesar
lima juta rupiah dengan jangka waktu yang sudah kutentukan sendiri yaitu dalam
jangka waktu tiga hari dan jika tidak ditebus maka sudah kita tahu ,uang
tebusan bisa dikirim melalui transaksi Bitcoin,transaksi yang sangat tertutup
dan aman bagi Cracker dan Hacker di dunia ini karna dalam transaksi itu si
pengirim dan si penerima identitasnya terjaga dan tak mungkin ketahuan. File
yang terkunci tersebut tak akan bisa dibuka dan pasti rugi bagi si korban.
Sementara menunggu respon mereka, aku menyempatkan diri bermain game, tak bisa
dipungkiri , walaupun aku dapat membuat game ataupun aplikasi sejenisnya tapi
aku lebih suka memainkan game yang sudah ada soalnya sudah ramai dimainkan dan
bisa menghibur diri sendiri.
***
Keterampilanku terbayar juga, sudah lebih
ratusan orang kena imbas dari virusku tersebut dan aku sudah mendapatkan total
bayaran yaitu enam ratus tujuh puluh lima juta rupiah, dan itu sungguh
membuatku sedikit senang. Di virus tersebut aku memberi kontakku kedalam virus
tersebut, karena jika ada yang meminta kurang atau berkomentar bla bla bla
akan aku naikkan tebusannya biar dia tahu rasa, dan itu sudah berhasil kepada
beberapa orang .
“Telolet… teloleeeettt “ Suara handphoneku,
segera kuperiksan pesan yang masuk.
“ Bang/Kak, tega kali kau samaku ah. PC
inilah cuman penyambung hidup dan pembantu dalam kuliahku bang , mamakku sama
bapakku dikampung cuman petani nya kerjaannya itupun ladang kontrak Bang,
tolonglah Bang . Aku di Medan ini cuman dapat gaji 2jt nya Bg , dah disitulah
semua biaya hidupku selama di Medan ini bang, uang Kos lah, listrik, makan, kuliah,
semualah Bang. Bang, fileku yang terkunci itu file dari skripsiku Bang, mtilah
nnti aku kau buat ya bang, nangis nangis nanti mamak sama bapakku dikambpung
dengar aku kek gini bang, wisuda pun nanti aku gak karena abang , tega kau bang
sumpah bang , baru kali ini aku ngemis bang, kau tariklah virusmu itu dari PC
ku bang, tolong kalilah bang . dari Eklesia dari Medan “
Kubaca pesan yang masuk itu , lama aku
berpikir , yang kejam kalilah aku ini pikirku. Semakin lama kutatap pesan itu
semakin luluh hancur hatiku. Akhir dari segala akhir , akupun membalas pesan
Eklesia ,
“ Gue minta maaflah ya , gue gatau kalo
orang Medan itu udah g*blok Miskin lagi ,nanti gue kasih dah kata kunci dari
virus tu ama gue tarik aja lah virus gue dari peredaran di Medan ini, malu gue
jadinya , but untuk sekadar minum minum coffe bareng lo mau kan ? sekalian lo traktirin gue , tapi kalo lo
gak bisa juga gpp dan kalo lo butuh bantuan kirim aja pesan ama gue , gue pasti
bantu elo “ Ku kirim pesan tersebut tanpa berpikir panjang .
Aku pun menunggu balasan dari Eklesia ,
sembari menunggu balasannya kukerjakanlah apa yang kukerjakan, kutarik semua
virus ku dari peredaran dan kusisakan satu virus di PC Eklesia . Aku merasa
rugi tapi tidak mengapa, aku sudah mendapatkan banyak uang dari mainanku ini.
Sudah lebih dari dua jam aku menunggu jawabannya dan akhirnya aku tertidur .
“ Telolet… teloleeeettt “ Suara handphoneku
membangunkanku dari tidurku , kubuka pesan yang masuk ternyata dari Eklesia ,
“ Maaf bang, baru kuliat pesan abang,
soalnya mamakku sama bapakku nanyak gimana tentang PC ku soalnya dia liat di tv
ada virus yang menyebar, tapi dah kujelaskan kalo aku gak kenak , takut aku
kepikiran mereka bang, eh iya bang kalo minum coffe bareng kutraktir pun abg ,
masi ada soalnya uangku sikit ini bang, tapi kata kuncinya mana bang, aku mau
ngebet ngerjakan skripsi bang . “
Kubaca pesan itu, aku pun maklum memang
virusku sudah masuk TV Nasional tapi karna aku low profile dan semua sudah
kutangani agar tidak dapat dicari siapa pelakunya yang tidak lain tidak bukan
adalah aku. Selagi aku masih di Medan akupun melakukan ini sebagai hiburan ,
apalagi aku di Medan masih lumayan lama, yaitu sepuluh hari , karna kemarin aku
ada singgah ke tempat keluarga di Medan . Aku memang orang Batak , Margaku
Saragih dan namaku Gabriel dos santos , aku sudah lama tinggal di Jakarta
bersama orang tuaku jadi aku tidak sepenuhnya tahu bagaimana adat istiadat
Batak. Lantas kukirimlah kepada Eklesia berjumpa dimana dan kuberitahu
kepadanya “Jagalah kepercayaan orang lain “ sebagai jaga – jaga agar dia tidak
memberi tahu siapa aku kepada publik.
Kami berjumpa di Tamasya Coffe , Eklesia
lebih dulu sampai katanya kepadaku lewat pesan. Aku yang tidak tahu siapa itu
Eklesia pun menjadi orang g*blok di café itu mondar mandir , dan kulihat dari
jauh seorang cewek cantik melambaikan tangan ke arahku ,akupun melihat kiri
kanan dan belakang siapa tahu bukan aku yang dia maksud, setelah kulihat
sekitar tidak ada satupun orang yang berdiri , jadi kuyakin bahwa wanita cantik
itulah Eklesia . Aku duduk didepannya dan suasana pun menjadi hening tanpa
senyuman layaknya awal tadi saat dia melambaikan tangan.
Sebagai lelaki akupun memulai percakapan ,
“ Salam kenal ya , Eklesia “ ucapku pertama .
Senyumpun mulai merekah diwajah. Dia mulai
berbicara, namun aku terus menatap wajahnya yang cantik itu , terdapat dua
lesung pipit dipipinya. Wajah yang begitu sempurna dimataku saat ini terpampang
jelas tanpa sedikitpun yang menghalangi, mungkin ini jalan yang Tuhan beri
kepadaku bertemu dengan wanita yang secantik ini. Apakah ia berpikir begitu ?
Aku pun mulai tertawa sendiri , tanpa sadar lamunanku tadi semua lenyap. Wajah
bingung kini terukir diwajahnya .
“ Sedari tadi aku berbicara gak abang dengar ya bang ? “ ucapnya .
“Eh
iya maaf gue tadi,ah sudah sudah , nama gue Gabriel “ Ucapku agar dia tahu
dengan siapa di berbicara .
Lama kami berbicara tentang sekitar
kami dan lanjut ke kegiatan sehari-hari hingga bercerita tentang diri masing
masing dan keluarga. Kutahu dari cerita tadi jika Eklesia ini orang yang baik
taat agama dan rajin , kami juga mempunyai hobi yang sama, yaitu suka sepakbola
dan club yang kami sukai juga sama yaitu, AC.MILAN . Aku mulai menyukai wanita
ini. Setelah ngobrol aku pun memberi tahu kata sandi virus yang di PC nya. Dia
berkata dia akan menjaga rahasia ini karena dia mengatakan “ Semua orang pasti
memiliki kesalahan jadi tidak salah jika kita memaafkan dan memberi dia
kesempatan kedua “ .
Setelah acara minum itu kami pun
mulai sering ketemuan dan jalan bersama , akupun membantunya bekerja sebagai agen shopie dan Tupperware. Virus yang kumiliki sebelumnya pun kuhapus, dan memulai
hidup sebagai orang baik, uang yang sudah kuambil memang kupakai untuk diriku
karena bagiku itu hakku saat ini. Besok aku mau ke kantor catatan sipil
mengambil KTP yang sudah kubuat dan kata pegawainya aku sudah bisa datang
besok. Eklesia tidak bisa ikut bersamaku karena dia ada mata kuliah besok.
Keesokan harinya, siang ini akupun
mengambil KTP ku. Sesudah kumiliki KTP itu ku kirim pesan kepada Eklesia agar
ketemuan di Tamasya Coffe dan dibangku yang sama saat kami pertama bertemu
seminggu yang lalu, aku ingin meminta dia menjadi kekasihku, entah mengapa rasa
ini semakin lama semakin membesar, bunga bunga cintapun mulai bermekaran di
dalam hatiku dan kuharap dia juga memiliki rasa yang sama terhadapku. Pukul
19.00 WIB , Kulihat dia berjalan kearah meja yang sudah kududuki itu, iya
tampil sangat menawan , itu membuat aku semakin tidak tahan untuk memintanya menjadi
kekasihku. Kami memesan minuman dan makanan masing masing , apalagi sekarang
sudah jam makan malam, akhirnya pertemuan itu kami buat sebagai acara makan
malam. Beberapa saat lagi akan kuakukan keinginan ku tersebut namun terlebih
dahulu aku pun meminta waktu kepadanya untuk pergi ke WC .
Sesampainya di WC akupun mulai
mempraktekan didepan kaca WC bagaimana diriku nanti dihadapannya , aku pun
mulai menjaga ke – PD – anku , akupun sudah percaya diri untuk melakukannya
namun saat kuperiksa dompetku aku terkejut,dimana jatuhnya dompetku tersebut,
kebingungan pun mulai merasuk kedalam diriku. Aku pun kembali ke meja kami
dengan wajah yang bingung, namun kulihat
dari raut wajah Eklesia disudah tahu apa masalahku dan akhirnya kulihat di meja
itu dompetku terletak rapi. Kulihat Eklesia tersenyum dan kemudian kami tertawa
bersama. Sesudah itu kami hening berdua , dan aku pun ingin memulai nya ,
“ Eklesia , ada yang ingin gue bicarakan “ Ucapku memecah keheningan
setelah tawa itu . Eklesia pun menjawabnya dengan merdu ,
“ Ada apa bang ? “
Akupun
berlutuk tepat dihadapannya , dan berkata ,
“ Maukah kau menjadi Kekasihku ? “ ucapku
sembari menghadap ke lantai dengan tangan diatas kepala menunggu balasan tangan
dari Eklesia .
Lama aku menunggu,namun tangan
wanita yang kucintai itu tak kunjung menerima tanganku, lalu aku menghadap
keatas kearahnya. Kulihat dia menangis , akupun bangkit dan kembali ketempat
dudukku dan meminta maaf terlebih dahulu, aku tak tahu apa salahku .
“ Kenapaa Eklesia ? lo kenapa
menangis ? apa gue membuat salah kepada lo ? maafkan gue Eklesia , gue gak
bermaksud melukai hati lo “ Ucapku lirih kepadanya
“ Tak ada yang salah bg, abang gak
salah bang , hanya keadaan yang salah tapi kita tak bisa menyalahkannya bang ini
semua terjadi sebelum kita bertemu bang , “ Tangisnya pun semakin menjadi ,
pipinya pun berinang air mata , tidak lagi setetes yang jatuh namun bertetes
tetes. Aku semakin bingung dan tak tahu apa yang terjadi , kupeluk dia semakin
erat pelukanku. Aku tidak tahu apa maksud dari semua ini tetapi aku tahu kalau
kami tak dapat bersatu , tapi mengapa ?
Eklesia pergi meninggalkanku setelah
itu, aku membiarkannya , aku tahu dia butuh waktu walaupun aku tak tahu apa
yang terjadi diantara kami. Diapun berlalu.
Keesokan harinya, Aku mencari
Eklesia ke tempat menginapnya, tapi tidaklah kutemukan,akupun pergi ke
kampusnya, dia tak masuk , akhirnya akupun pergi ke hotel tempatku menginap.
Besok aku akan balik ke Jakarta, itu memang sudah sesuai dengan jadwal
penerbanganku pulang. Aku keliling di Kota Medan namun tak kutemukan dia,
kucari dia ditempat temannya ataupun ditempat kami sering nongkrong, itupun tak
kutemukan dia . Dimanakah kamu pujaan hatiku ?
Aku sudah menyusun semuanya dan
tinggal pergi, sampai saat ini Eklesia tidak juga kutemukan. Aku merindukannya.
Apakah dia tidak ? aku tak tahu.
Akupun
sudah Check-in , dan berjalan untuk menaiki pesawatku namun kudengar orang
memanggil namaku dari belakang dan kulihat Audrey berlari kearahku,Audrey
adalah teman Eklesia yang baik dan hanya kepada dialah Eklesia bercerita
tentangku dan Audrey juga berjanji merahasiakannya,dia adalah sahabatnya
Eklesia , tetapi kemarin dia tak ada mengatakan dimana Eklesia berada dan
akupun pasrah karena tak mungkin memaksakan kehendak,
“ Eh ada apa Drey, lo kok lari lari
? Haha “ Ucapku sembari tertawa melihat wajah Audrey merah karena kecapaian.
“ Nih Bang, ada surat dari Eklesia
buat abang , Masih tersegel ini bang, belum ada adek bukak. Maaf ya bang, aku
udah tau kejadiannya jadi aku juga maklum bang, udah ya bang, aku ada kerjaan
juga ni bang, sampai jumpa bg, salam saying dari aku ya bang heheh, byee abang
aku yang ganteng hahah “ Balas Audrey dan segera berlalu dari hadapanku, kini
ditanganku ada sebuah amplop yang masih rapi , kulihat pengirimnya “ Teruntuk
Abangku saying , Gabriel Dos Santos Saragih” .
Kubuka
amplop itu dan didalamnya ada sebuah foto, foto yang kami abadikan di gedung
London Medan dan selembar surat yang masih lembab,mungkin air mata ataupun air
lain, akupun mulai membaca surat itu ,
Dear
Gabriel,
“ Awalnya aku bingung kenapa harus ada kejadian buruk menimpaku
disaat aku sedang mendapat banyak kerjaan kuliah. Virus ? ya Virus itu , Virus
yang membawaku pada kesedihan sesaat , dimana aku diminta membayar lima juta ?
uang dari mana ? mau aku gak makan dua bulan benakku melihatnya. Virus yang
membuatku menunda pengetikan Skripsi yang harus kukerjakan. Aku sangat benci
kepada orang itu, orang yang tak punya hati nurani itu. Namun akhirnya,
kesedihan sesaat itu berakhir dengan kebahagiaan sesaat juga, disaat aku
dipertemukan dengan orang yang kubenci saat itu, tak kusangka orang itu orang
baik dan pintar yang tak tahu bagaimana menyalurkan kepintarannya, ya dia ,
Gabriel Dos Santos Saragih. Bersamanya aku merasa aman dan nyaman, dia begitu
baik , dia begitu penyayang dan gesit, aku sudah lama tak berjumpa dengan orang
seperti dia orang yang mau membantu walaupun baru berjumpa, hobi kami sama dan
kami fans dari club yang besar yaitu ACMILAN , memang tak nyambung tapi aku merasa
dia adalah Teman yang harus menjadi Keluarga dalam hidupku dan aku ingin
menjadi bagian dari hidupnya, bunga bunga cinta mulai tumbuh dalam diriku
terhadapnya. Dan tiba juga hari itu, hari dimana semua itu harus hancur dalam
sesaat dan dihari dimana yang akan menjadi hari paling indah bagi kami berdua
harapku , itu semua hanya karna sebuah DOMPET ! ya , dompet yang jatuh itu
kubuka, kuliat KTP yang terpampang disitu adalah marga SARAGIH . Aku orang
Batak dan aku tahu istiadat , jadi aku pun harus mundur, maaf bang, aku
mencintaimu tapi kita tidak bisa bersatu. KITA SATU MARGA BANG :’( . “
Love
Eklesia
Natasya Saragih
Aku pun membaca surat itu dengan
hati yang hancur, kini kutahu alasannya. Dia memang wanita hebat. Tak sengaja
aku meneteskan air mata saat perjalanan menuju Jakarta. Dan kini aku pun
mengenang kenangan itu semua, yang kuberi nama “ Oh RANSOMWARE”
***
Delapan
Tahun kemudian,
Aku kini menjadi Manager di perusahaan
swasta di Jakarta. Aku sudah meninggalkan pekerjaanku sebagai perusak dan
pecandu game, kini masa depan adalah tujuanku. Lusa adalah hari dimana hari aku
menemukan cinta haram yang terjadi delapan tahun lalu. Sudah delapan tahun
berlalu dan aku tak tahu bagaimana kehidupan wanita yang kucintai itu, kuharap
dia sudah menemukan pujaan hatinya.
“ Teeeettttt “Suara Bel rumahku , aku
bergegas langsung membuka pintu dan menemukan seorang pengantar surat. Kulihat
surat itu seperti surat undangan pernikahan, kubaca,
Selamat Menempuh hidup baru bagi “Andrea Sura
Sembiring & Eklesia Natasya Saragih “ .
Disurat itu tertulis khusus untukku datang
ke pesta tersebut. Kulihat tanggal pernikahannya, tanggal 29 Februari 2036.
Ya,tanggal itulah Cinta haramku kutemukan dan akan dirayakan dalam empat tahun
sekali.
Komentar
Posting Komentar